27 May 2011
Mungkin kita sering mendengar kata fair play, dan bahkan Kata-kata fair play selalu saja dielu-elukan, Bagaimanakah bentuk fair play? Bisa beragam jawabannya. Tapi masalahnya, di jaman sepakbola yang mengindustri dan makin modern, fair play menjadi sangat bernilai jika tak ingin disebut langka.
Coba sekarang kita lihat disetiap pertandingan dalam Liga Indonesia ( ISL/ LPI ) ada beberapa anak yang membawa sebuah spanduk yang bertuliskan Fair play yang dibentangkan ketika para pemain sedang menayikan lagu bagimu negeri, bersalaman, kemudian berfoto. Mari sekarang kita menengok sebentar maksud dan makna dari sebuah kata Fair Play, Fair Play adalah nama sebuah program FIFA yang bertujuan untuk meningkatkan sportivitas serta mencegah diskriminasi dalam permainan sepak bola.
Ini juga melibatkan program-program untuk mengurangi rasisme dalam permainan. Program meluas ke luar sepak bola, dalam usaha untuk mendukung organisasi amal dan lainnya yang memperbaiki kondisi di seluruh dunia.
Ada beberapa pengertian tentang fair play dari berbagai tokoh penting yang saya kutip dari beberapa sumber diataranya :
1. Fair Play adalah sari patinya olahraga dan keniscayaan bagi perdamaian atau kelangsungan olahraga yang membawa kemaslahatan (Philip Noel Baker –pemenang Nobel perdamaian)
2. Fair Play “memberikan kepada olahraga kualitas kemanusiannya” (Rene Maheu, mantan Dirjen UNESCO)
3. Fair Play mendasari sikap, dan sikap mendasari perilaku. Sikap adalah kecenderungan seseorang terhadap obyek tertentu, sikap itu mencerminkan kesiapan untuk berbuat.
Ada beberapa ungkapan yang berhubungan dengan Fair Play, di antaranya penjabaran Fair Play itu sendiri, Prinsip-prinsip program Fair Play dapat diringkas sebagai berikut:
1. Bermain jujur.
2. Bermain untuk menang, tapi menerima kekalahan dengan martabat
3. Mengamati hukum permainan
4. Menghormati lawan, tim-rekan, wasit, pejabat dan penonton
5. Menggalakkan kepentingan sepak bola
6. Kehormatan orang-orang yang mempertahankan reputasi baik sepak bola
7. Tolak korupsi, obat-obatan, rasisme, kekerasan, perjudian, dan bahaya lain.
8. Membantu orang lain untuk melawan tekanan merusak
9. Mencela mereka yang berusaha untuk mendiskreditkan olahraga
10. Gunakan sepak bola untuk membuat dunia yang lebih baik
Melihat dari prinsip prinsip diatas sekarang fair play tidak hanya ditujukan kepada para pemain saja, tapi wasit juga harus dituntut memimpin pertandingan secara adil serta tidak memihak salah satu tim.
Mungkin diIndonesia masih sering terdengar diberita bahwasnya masih saja sering terjadi kerusuhan saat bermain sepak bola yang meskipun sifatnya sudah tingkat nasional seperti ISL/LPI.
Oleh karena itu perlu dipahami betul tentang makna dari fair play ini, supaya bagi pemain bisa bermain profesional, bagi wasit bisa memimpin pertandingan dengan baik, serta bagi para penonton tidak terjadi salah paham dan terlibat kerusuhan karena kurang begitu memahami tentang fair play. Point-point penting yang dapat kita ambil dari suatu prinsi-prinsip fair play sebagai berikut :
1. Olahraga yang dilaksanakan dan diselenggarakan dengan baik dan benar dapat memberikan pengaruh yang besar untuk mencerdaskan bangsa dan membangun dunia yang damai dan sejahtera.
2. Olahraga juga merupakan sarana yang efektif dan untuk meningkatkan mutu pendidikan, kesehatan, pembangunan dan perdamaian (Resolusi PBB 58/5 tahun 2003).
3. Olahraga melalui wahana pertandingan dan kompetisi, agar bermakna untuk melatih keterampilan hidup, harus disertai dengan sikap dan perilaku yang didasarkan pada kesadaran moral.
4. Sikap itu menyatakan kesiapan untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan peraturan.
5. Kesiapan itu tidak hanya patuh terhadap peraturan, tetapi juga kesanggupan untuk membaca dan memutuskan pertimbangan berdasarkan kata hati.
6. Kepatutan tindakan itu diterangi oleh sinar yang bersumber dari dunia batiniah yang disebut dengan istilah fair play.
7. Pertandingan dan Olimpiade Olahraga sudah memiliki peraturan yang ditetapkan untuk menghasilkan juara-juara yang benar-benar menjunjung tinggi sportivitas dan menghormati keputusan wasit dan juri.
8. Sehingga kegitan tersebut merupakan salah satu wahana untuk mengembangkan fair play dengan mengedepankan sifat kejujuran, sportivitas dan persahabatan.
Melihat perkembangan sepakbola khususnya di solo dan sepakbola nasional pada umumnya, bagaimana kenyataannya dari ini semua? Anda bisa melihat sendiri dilapangan. Jauh dari kata fair play yang sebenarnya. Lalu apakah fair play sudah bisa diadopsi atau hanya sekedar di ketahui saja?
Sebagai organisasi suporter yang besar pasoepati harus bisa menerapkan fair play itu sendiri, Semuanya memiliki proporsi tersendiri, karena memang hakekat kehidupan di muka bumi ini dijalankan secara selaras dan seimbang. Spirit dan optimisme adalah kata kunci untuk perubahan yang lebih baik. Terutama menyangkut citra suporter pasoepati kedepannya.
Kita tidak perlu menuding dan menyalahkan suatu kelompok tentang keadaan ini. Terlebih dari itu kita harus legawa dan berbesar hati untuk mengajak semua elemen untuk menghapus stigma negatif masyarakat mengenai suporter pasoepati dan supporter Indonesia. Toh segalanya tidak akan mampu dilakukan sendiri, niscaya semua orang pasti menginginkan yang terbaik.
Namun bukan persoalan mudah jika egoisme dikedepankan begitu saja. Hal inilah yang menjadi kendala tersendiri ketika sebagian individu/kelompok lebih mengedepankan intuasi yang cenderung menonjolkan sifat ego dibanding kebersamaan dan sifat gotong royong nan lazim dimiliki masyarakat Solo.
Barangkali tulisan saya ini bukanlah sekedar coretan pada selembar kertas, namun mengajak semua insan terutama suporter pasoepati untuk bersama-sama menciptakan pemahaman yang lebih baik mengenai suporter sepakbola negeri ini. Seperti yang terdapat dalam sebuah ungkapan “victoria concordia crescit”, kemenangan berkembang dari harmoni. Saya percaya hal ini bukanlah suatu teorematika belaka.